Infeksi Virus Corona bisa memicu penyakit jantung.
Hal itu disampaikan oleh salah satu dokter rumah sakit di Delhi. Dokter
tersebut mengatakan, pasien Covid-19 yang ditangani menderita penyakit jantung
meski tak memiliki riwayat penyakit itu.
Selain tak punya riwayat penyakit jantung, pasien
juga menerapkan pola hidup sehat, seperti tak mengonsumsi alkohol, obat-obatan,
atau rokok. Mengutip dari Mid-day.com, pasien tersebut berhasil ditangani oleh
Fortis Hospital di Shalimar Bagh.
Untuk mendapatkan
informasi terbaru terkait vaksin, kunjungi suratsakit.com atau
whatsapp ke nomor 081291100600, sekaligus untuk mendapatkan surat
sakit secara praktis dan mudah.
Manish Gunjan, dokter lain dari Interventional
Cardiology Centre, mengatakan bahwa jantung pasien terinfeksi Virus Corona
tersumbat 100% saat sampai di rumah sakit. Pasien kesulitan bernapas dan
dadanya terasa sangat nyeri.
Angiogram koroner (uji sinar X untuk mengamati
arteri koroner) menunjukkan bahwa arteri utama di jantung benar-benar
tersumbat. Gunjan mengatakan bahwa angioplasti (proses pembukaan arteri yang
tersumbat) segera dilakukan untuk mengatasi hal itu.
Saat dibawa ke rumah sakit, pasien menunjukkan
gejala infeksi Virus Corona. Karena tak ada tanda penyakit jantung, hal ini
mengindikasikan bahwa Virus telah merusak jantungnya.
Gunjan menambahkan, Virus Corona tak hanya
menyerang paru-paru dan merusak sistem pernapasan, tapi juga menyebabkan
kerusakan jantung. Pasien Covid-19 juga menunjukkan peningkatan cardiac
troponin (protein yang diproduksi dalam tubuh saat ada masalah pada jantung).
Ahli kesehatan mengingatkan bahwa pasien Covid-19
menunjukkan elektrokardiogram dan ultrasound jantung yang tidak normal.
Seseorang dengan riwayat penyakit jantung lebih beresiko mengalami beberapa
gejala mematikan akibat infeksi Virus Corona.
Melansir dari Mid-day.com, banyak kasus Covid-19
yang disertai dengan gejala lain, seperti serangan jantung, stroke, dan
penurunan fungsi ginjal. Hal itu disebabkan oleh peradangan, cytokine storm,
dan thrombogenicity yang menyerang organ vital dalam tubuh.
Sedangkan menurut para ahli patologi dan dokter
dari Universitas Yale Amerika Serikat dan Rumah Sakit Yale-New Haven berhasil
menemukan informasi terbaru terkait SARS-CoV-2 (virus corona). Di mana virus
tersebut tidak hanya menyerang paru-paru, namun juga banyak organ termasuk
jantung dan pembuluh darah, ginjal, usus, dan otak.
“[Corona] dapat menyerang hampir semua hal di tubuh
dengan konsekuensi yang parah. Keganasannya sangat menakjubkan,” kata Ahli
Jantung Universitas Yale Amerika Serikat dan Rumah Sakit Yale-New Haven, Harlan
Krumholz.
Dalam kasus yang serius, SARS-CoV-2 mendarat di
paru-paru dan dapat menyebabkan kerusakan parah di sana. Akan tetapi virus,
atau respons tubuh terhadapnya, dapat melukai banyak organ lain.
Beberapa dokter banyaknya pasien yang sakit parah
akibat covid-19 adalah reaksi berlebihan bencana dari sistem kekebalan tubuh
yang dikenal sebagai ‘badai sitokin, yang diketahui memicu infeksi virus
lainnya.
Sitokin adalah molekul pemberi sinyal kimia yang
memandu respons imun yang sehat, tetapi kadar sitokin tertentu melambung jauh
melebihi apa yang dibutuhkan dalam badai sitokin. Hal ini membuat sel kekebalan
mulai menyerang jaringan yang sehat. Pembuluh darah bocor, tekanan darah turun,
bentuk gumpalan, dan kegagalan organ katastropik dapat terjadi.
Beberapa penelitian telah menunjukkan peningkatan
kadar sitokin yang merangsang peradangan ini dalam darah pasien covid-19 yang
dirawat di rumah sakit. Badai sitokin dapat menyebabkan pembengkakan otak, dan
kecenderungan darah yang membeku untuk membeku dapat memicu stroke.
Menurut salah satu makalah pracetak, 27 persen dari
85 pasien yang dirawat di rumah sakit di Wuhan mengalami gagal ginjal. Makalah
pracetak lainnya melaporkan bahwa 59 persen dari hampir 200 pasien covid-19
yang dirawat di rumah sakit di dekat Wuhan memiliki protein dan darah dalam
urine mereka, menunjukkan kerusakan ginjal.
Mereka yang mengalami cedera ginjal akut (AKI),
lebih dari lima kali lebih mungkin meninggal dibandingkan pasien covid-19 tanpa
itu, seperti yang dilaporkan dalam makalah pracetak Cina.
Virus Corona tak bisa disamakan dengan virus flu
karena bisa menyerang organ dalam tubuh sekaligus. Untuk menghindari hal
tersebut, masyarakat diharap tetap menerapkan protokol kesehatan secara
disiplin.
Persiapkan diri Anda untuk mulai beraktivitas di New Normal.
Pastikan Anda menjaga kesehatan dengan perilaku hidup sehat dan melakukan
vaksinasi COVID-19 segera. Apabila Anda mengalami gejala atau keluhan setelah
vaksin seperti demam, sesak nafas, ruam kulit, batuk, maupun gejala lainnya,
segera informasikan ke dokter & beristirahat. Kunjungi suratsakit.com untuk
meminta surat sakit dari dokter. Jelaskan gejala penyakit Anda, isi data diri,
dokter akan memastikan gejala Anda via chat & surat sakit siap untuk
dikirim.




