Belakangan
ini, ramai kasus antraks yang kembali muncul di Kabupaten Gunungkidul. Hal tersebut menyebabkan seorang warga di Dusun Jati, Candirejo, Kecamatan Semanu, meninggal dunia. Sementara itu, 87 lainnya juga terpapar. Penyakit antraks diduga ditularkan oleh warga yang menyembelih dan mengkonsumsi daging sapi yang telah mati.
Apabila Anda mengalami gejala terpapar antraks, segera
konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kunjungi
suratsakit.com atau whatsapp ke nomor 081291100600 untuk
melakukan konsultasi dokter dan dapatkan surat sakit online secara praktis dan
mudah.
Antraks adalah penyakit infeksius yang
disebabkan oleh bakteri bernama Bacillus Anthracis. Bakteri ini memiliki
kemampuan membentuk spora tahan lama yang dapat bertahan di lingkungan yang tidak
ideal selama bertahun-tahun. Antraks pada manusia jarang terjadi. Namun memungkinkan
untuk terjadinya penularan, khususnya saat pelaksanaan qurban Idul Adha. Antraks
pada hewan kurban, terutama hewan ternak seperti sapi, domba, dan kambing,
dapat menjadi masalah serius dalam industri peternakan dan juga berpotensi
mengancam kesehatan manusia.
Gejala Antraks Pada Hewan
Antraks dapat memiliki gejala yang
berbeda pada hewan tergantung pada bentuk penyakitnya. Terdapat dua bentuk umum
antraks pada hewan, yaitu antraks perakutan dan antraks usus.
·
Antraks perakutan pada hewan ditandai dengan
kematian mendadak tanpa gejala yang jelas sebelumnya. Hewan mungkin tampak
sehat dan aktif, tetapi tiba-tiba mati tanpa alasan yang jelas.
·
Antraks usus pada hewan biasanya ditandai
dengan gejala seperti diare berdarah, demam tinggi, kelemahan, penurunan nafsu
makan, dan dehidrasi.
Tindakan Pencegahan Antraks
Pencegahan antraks pada hewan sangat
penting untuk melindungi kesehatan hewan dan manusia. Beberapa langkah
pencegahan yang dapat diambil meliputi:
·
Vaksinasi: Vaksin antraks tersedia dan
direkomendasikan untuk hewan ternak di daerah dengan riwayat antraks atau di
mana antraks endemik. Vaksinasi rutin membantu melindungi hewan dari infeksi
antraks dan mencegah penyebaran penyakit ke manusia.
·
Karantina: Hewan yang dicurigai terinfeksi
antraks atau berasal dari daerah dengan kasus antraks harus diisolasi dan
dikarantina untuk mencegah penyebaran infeksi. Langkah-langkah sanitasi yang
ketat harus diterapkan selama karantina.
·
Pengelolaan Limbah: Pengelolaan
limbah ternak yang benar penting untuk mencegah penyebaran spora antraks.
Sisa-sisa hewan yang mati akibat antraks harus diperlakukan dan dibuang dengan
aman, sesuai dengan pedoman sanitasi yang ditetapkan.
·
Kebersihan Lingkungan: Menjaga
kebersihan lingkungan peternakan, termasuk mengurangi kontak dengan tanah atau
pakan yang terkontaminasi, dapat membantu mengurangi risiko infeksi antraks.
Jika ada kecurigaan antraks pada hewan
kurban, segera hubungi petugas kesehatan hewan setempat atau otoritas kesehatan
terkait untuk mendapatkan bantuan dan petunjuk lebih lanjut. Antraks pada hewan
merupakan masalah serius yang memerlukan tindakan cepat dan koordinasi yang
baik untuk mencegah penyebaran penyakit dan melindungi kesehatan hewan dan
manusia.
Persiapkan diri Anda untuk tetap beraktivitas di
era new normal dan pancaroba. Pastikan Anda menjaga kesehatan dengan perilaku
hidup sehat dan melakukan vaksinasi lengkap serta suntik immune booster
untuk menjaga daya tahan tubuh. Apabila Anda mengalami keluhan pada kesehatan
Anda, segera konsultasikan ke dokter dan beristirahatlah.
Kunjungi suratsakit.com untuk melakukan konsultasi
dengan dokter ahli serta meminta surat sakit online dari dokter secara praktis
dan mudah. Jelaskan gejala penyakit Anda, isi data diri, dokter akan memastikan
gejala Anda melalui chat dan surat sakit siap dikirim.